Saturday 20 May 2017

SUNGAI; sebuah pameran tunggal seni grafis Lithografie Sri Maryanto



Akhirnya terlaksana juga pameran yang sangat langka diadakan di indonesia. Sebuah pameran seni grafis sendiri sudah semakin jarang diselenggarakan di tanah air, apalagi sebuah pameran seni cetak datar Lithografie atau lithograpy atau lithographie maupun litografi, tergantung ejaan mana yang mau dipakai. Yang jelas teknik cetak grafis ini sudah semakin sedikit penekunnya.Di negeri tercinta yang telah merdeka selama 72 tahun pun cuma ada satu, yakni di ITB kepanjangan dari Institut Teknologi Bandung, yang mempunyai FSRD yang dipanjangkan jadi Fakultas Seni Rupa dan Desain.

Sebuah kebanggaan tersendiri telah ikut menyumbang perbendaharaan karya seni melalui teknik yang semakin langka peminatnya ini. Pameran ini adalah kali kedua yang saya kerjakan setelah pada tahun 2014 di Bentara Budaya Jakarta. Semenjak itu pula sepanjang pantauan saya pribadi belum pernah ada yang mau mengerjakan pameran yang mengekspos teknik cetak yang menggunakan batu khusus yang ditambang dari Sollhofen, Bavaria, jerman selatan ini.

Semua karya yang saya tampilkan pada pameran kali ini seluruhnya ada 36 buah, dengan rincian 20 karya berukuran besar dan 16 berukuran kecil. Seluruh karya tersebut saya kerjakan di studio Lithografie di kampus AdBK München, tempat saya sekarang melanjutkan studi seni murni saat ini.

Banyak yang masih heran kenapa saya masih mau mengerjakan teknik yang cukup sulit ini, satu persatu saya jawab dan akhirnya mereka terdiam, entah puas atau tidak dengan jawabanku, namun akhirnya pertanyaan mereka bisa berhenti dengan manggut-manggut.

Namun saya tetap mau menjawab jika ada yang tetap nekat bertanya.. haha