Saturday 14 March 2015

Musim semi tak pernah final!


Akhirnya resmi juga sejak kemarin musim semi atau Frühling berlaku. Temperatur sudah mulai menghangat, tapi tak juga melampaui kisaran 10derajat celcius, apalagi kalau malam suhu tetap saja beku.
Naiknya temperatur bukan berarti langsung terasa hangat, tapi malah kadangkala terasa lebih dingin dibandingkan ketika musim dingin. Mungkin karena psikologi badan tak siap dengan suhu dingin, beda ketika musim dingin badan sudah siap-siap dengan suhu yang bisa dipastikan dingin sekali. Ketika ada matahari bersinar pada musim semi kelihatannya seperti musim panas yang gerah, namun seketika ada angin berhembus, seperti udara kutub yang sedang mampir, bbrrrr!.
Pada musim semi tumbuhan mulai menampakkan batang hidungnya, semua berlomba untuk menarik perhatian sang lebah, tawon, kumbang, kupu-kupu dan sebangsanya! siapa kalah bersaing tak dapat mencapai maksudnya. Maksud itu macam-macam: ada yang ingin buahnya lebat, ada yang ingin meneruskan keturunan, ada yang menggoda manusia untuk memetiknya, padahal bunganya beracun! Di mana-mana bunga.. memang indah sekali ketika musim semi..
Indahnya musim semi juga sering untuk perupamaan indahnya revolusi sosial. Misalnya ada istilah arabischer Frühling, ketika itu negara-negara di jazirah arab, seperti tunisia, mesir, libya, sedang dilanda revolusi menggulingkan rezim diktator. Massa bergerak dengan semangat yang sama: Perubahan!
Indonesia pun pernah mengalami revolusi itu, diawali dengan penculikan golongan tua (sukarno-hatta) oleh golongan muda jaman itu (sukarni cs.) untuk memaksakan proklamasi 17 agustus 1945.
Setelah republik muda berdiri, semua rakyat angkat senjata ala kadarnya merebut kekuasaan yang kala itu masih dipegang jepang. Pelucutan senjata dan perampasan amunisi oleh rakyat terjadi secara sporadis di mana pun ada markas tentara jepang. Bahkan sekutu pun dilawannya, karena rakyat tahu kalau tentara NICA ikut serta dalam rombongan tentara inggris, ingat pertempuran dashyat 10 nopember di surabaya. Sayang lagi-lagi golongan tua yang malah melemahkan revolusi 45 itu, perlawanan dihentikan, pelucutan senjata dilarang, banyak terjadi penangkapan dengan dalih menjaga keamanan. Keamanan siapa? yang jelas sekutu dan belanda sangat diuntungkan dengan sikap golongan tua. Revolusi pada akhirnya malah memakan anak-anaknya sendiri.
Nah sejarah masih terus berulang sampai sekarang.... adakah musim semi di tanah air?


Monday 2 March 2015

Apalah arti sebuah nama!


Sebenarnya bagian atas mau saya unggah foto karya lithographie, namun setelah beberapa kali dicoba gagal terus! paling tidak ini sekedar diskripsi karya litho kedua saya:

Karya lithografie ini saya cetak tahun 2012 di atas kertas bütten, dengan tinta hitam. Desainnya saya selesaikan dengan arang yang sudah berbentuk pensil, dengan teknik arsir halus semampunya. Sebuah sosok bertopeng yang menguasai bidang gambar menghadap ke arah kanan, bergaya batman, namun bertelinga tikus bukannya kelelawar, sedang berenang di lautan rumput. Sosok tersebut hanya terlihat kepala dan badan bagian atas. Mulutnya nampak tertawa, gigi-giginya yang rapi dipamerkannya. Sorot matanya sayu atau kosong seperti orang mabuk atau sedang hikmat mendengarkan cerita. Di atas kepala sosok tersebut ada simbol lingkaran kabut atau yang menandakan kalau sosok tersebut termasuk golongan orang suci, hampir mendekati sifat malaikat.
Seekor burung yang menyerupai burung gagak hinggap di telinga kirinya dengan kepala menghadap ke bawah, seolah burung tersebut sedang bercerita atau memberi kabar kepada sosok tersebut apa saja yang terjadi di belakangnya. Di lihat dari janggutnya yang berjenggot kemungkinan besar sosok tersebut adalah laki-laki. Pada topeng bagian atas mata sebelah kanan tergambar kilatan petir, seperti logo PLN. Walaupun bertelinga tikus tapi daun telinganya lebar sekali hampir mirip dengan tokoh kartun mickey mouse walt disney. Pada latar belakang ada sebuah pohon yang berjendela banyak tapi kecil-kecil apad batang pohon dengan lampu-lampu menyala pada ujung-ujung rantingnya. Di belakangnya lagi ada seorang yang sedang memunggungi kita, bercaping  dan mengenakan baju putih garis kotak-kotak sedang membawa celurit, seperti sedang memburu sesuatu. Apakah orang bercaping tersebut sedang mencari sosok bertopeng? Di kejauhan nampak api sedang membara, telah terjadi kebakaran sepanjang horison! makin ke atas langit semakin gelap nan kelam! (begitulah kira-kira sedikkit diskripsi karya saya yang berjudul: Berenang, 2012)

Sedangkan yang di bawah ini adalah tulisan blog yang sesungguhnya:

Setiap orang dilahirkan tanpa nama.
Orang tua kita yang memberikan nama kita.
Orang tuanya orang tua kita yang memberi nama orang tua kita.
Kakeknya orang tua kita yang memberi nama kakek kita.
Orang tuanya kakek orang tua kita yang memberi nama kakek orang tua kita.
Begitulah seterusnya sampai tidak bisa terlacak lagi sejak kapan nenek moyang kita memberi dan menemukan nama untuk penanda.
Kalau riset silahkan, ini peluang bagus untuk disertasi dan promosi!

Foto karya ahirnya bisa diunggah juga setelah merubah formatnya menjadi tiff, nggak tahu juga format apa itu sebenarnya?