Saturday 10 September 2011

Praha episode 2


Kunjungan yang kedua kali ke Praha, kota tua yang unik dan menarik, lebih mempesona daripada Paris bahkan atau kota tua semarang, adalah teramat sangat istimewa!!



Aku bertemu kawan-kawan lama yang di satu tempat, yang pasti akan sulit untuk diulang lagi, terlebih kami bisa bertemu langsung dengan Pak Yono, salah satu dari sekitar 400 mahasiswa pada tahun 1965 dicabut paspornya oleh Orde baru yang benar-benar baru waktu itu.


Moment pun tak boleh terlewatkan!! apalagi generasi baru telah ikut beraksi...Aruna!


Jalan-jalan ke kota tua lagi adalah menu wajib apalagi cuaca bagus!


Maklum kota turis, berlagak jadi turis tak terlewatkan!


Trotoar yang sepi dari pedagang kaki lima tapi ramai batu rai berjejer rapi...


 Terminal bus floren yang sepi dari pedagang asongan dan calo tiket...


Pengamen pun tampaknya malu untk unjuk gigi di tempat ini...


Bus pun melenggang santai tanpa harus menunggu para timer yang berteriak kasih bocoran kalau bus yang lain mau nyundul!!



Akhirnnya cuma bisa berharap lagi bisa datang ke tempat ini lagi...

s.m

Wednesday 6 July 2011

Penonton Kecewa!

Hari ini di Marien Platz digelar acara besar-besaran, musik live concert dengan artis-artis dari ibukota Jerman(mungkin..hehe!)panggung dibuat semegah mungkin, lampu kelap-kelap, warna-warni, lengkap dengan sound system yang menggelegar! panitia telah mempersiapkan diri sejak minggu-minggu terakhir... diatas kepala-kepala penonton yang kebanyakan turis yang ingin melihat atau sekedar berada di jantung kota münchen ramai-meriah terlihat busa sabun yang berbentuk-bentuk aneka ragam berterbangan, mengisyaratkan kota ini telah siap menjadi pula sangat pantas menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin 2018!!
Siang yang hangat mendekati terik tak terhiraukan oleh semua orang, tak perlu topi apalagi payung dan jaket brukut untuk melindungi warna kulit seperti manusia di tanah air. Sinar ultraviolet benar-benar dirayakan! Bila perlu tambah krem kulit coklat biar semakin terasa bekas terbakarnya..
Sedikit melirik ke arah panggung yang sedang main musik rock.. mungkin ACDC..atau ABCD.. pokoknya yang jelas rock lamalah.. ku tak sempat lagi ikut merayakan kerumunan siang tadi, karena tugas belajar telah memanggil-manggil.
Sampai di kelas obrolan soal pesta penyambutan di pusat kota pun tak terhindarkan, tentunya pakai bahasa jerman yang gaul alias tak perduli tata bahasa.. hehe.
Seorang kawan cerita ada temannya yang tinggal di daerah olympia centrum, yang dulu dipakai olimpiade 1972 yang legendaris dengan tragedi terornya, telah mendapat surat pemberitahuan dari yang berwenang yang berisi, bahwa setelah nanti kota münchen atau munich(inggris) terpilih jadi tuan rumah olimpiade 2018, dia harus segera pindah atau dipindahkan, karena tempatnya akan dibangun stadion khusus untuk pesta olahraga 4 tahunan itu.
Kawan yang cerita itu tak kurang-kurangnya juga membawa lembaran koran yang khusus diterbitkan untuk acara negara-negara 4 musim itu, isinya pasti juga tentang acara yang diprediksi akan berlangsung sukses sesukses piala dunia 2006 silam, lengkap dengan denah atau peta di 3 tempat, karena selain di kota juga di gelar di lereng pegunungan alpen, tak lupa pula rancangan-rancangan stadion dan infrastruktur beserta anggaran biayanya, yang akan baru dibangun dengan setelah benar-benar pasti terpilih jadi tuan rumah!
Seorang kawan yang lain bahkan dengan bangganya memperlihatkan gelang karet biru yang bersablonkan logo olimpiade yang sedang dirapatkan di afrika selatan sana!
Obrolan semakin seru sambil nyamil kue wortel bikinan sendiri, oleh kawan yang satunya.
Sekolah selesai jam 5 sore, tepat waktu pengumuman rapat yang diselenggarakan di negaranya pak Nelson Mandela, setelah absen di toilet sebelum jalan ke stasiun bawah tanah, tak terpikir lagi soal olimpiade masa depan yang sedang heboh!
Sampai di rumah lihat berita di tivi, para peonton kecewa! bukan pula itu para utusan dari bavaria tampak tangis-tangisan di afrika selatan.
Pilihan sidang dewan juri jatuh ke korea selatan...
Masih beruntung para penonton masih ada hiburan piala dunia perempuan yang sedang berlangsung.
sm

Friday 29 April 2011

April segera berakhir!

Musim semi harapan bangsa empat musim di planet bumi
ditandai meriah warna warni bunga yang tiba-tiba ada begitu saja
datangnya hangat sinar matahari semakin nyata di depan mata pula di rasa kulit
April  adalah pancaroba, kata orang sini: man weiß nicht, was er will...
Cuaca yang masih labil kadang hangat menyenangkan tapi tiba-tiba dingin menakutkan, kemudian tahu-tahu hujan salju lagi, bahkan kerikil hagel es yang belakangan terjadi juga di tanah air alhasil jika genteng rumah tak tahan pukulan alamat celaka! 
berikutnya datang dengan semena-menanya angin ribut yang riuh rendah!
tak lupa pula hujan deras sering terjadi di bulan yang penuh muslihat ini. 
Tapi walaupun begitu kacaunya organisasi cuaca di bulan april, yang jelas orang tetap tertawa bahagia, satu karena banyak bunga di mana-mana! tentu saja untuk orang yang tidak alergi serbuk sari yang berterbangan memenuhi udara musim semi. Lenguhan hatschyie!! tak jarang terdengar di mana-mana.. Pancaroba menampakkan kekuasaannya...


 Kalau di tanah air kita pergantian siang dan malam adalah waktu yang sangat berbahaya, di sanalah kekuasaan pancaroba mencoba merongrong kekuatan fisik manusia, makanya oleh orang tua jaman dulu ketika candik ala orang harus berada di dalam rumah. Kebijaksanaan yang terselip dalam mitos warna kuning keemasan dunia sore hari yang beracun, anehnya aku malah senang sekali dengan suasana itu. Menurutku dunia jadi lain dari biasanya, semuanya menjadi kuning keemasan, jalanan, pohon, genting bahkan udara walau hanya sebentar saja jadi tak sepatutnya keindahan diabaikan.
Pun seandainya betara kala siap menerkam kita...

Alasan kedua kenapa april begitu menyenangkan adalah ada waktu dua minggu di bulan ini untuk libur sekolah, bagi yang masih lahap mengenyam bangku sekolahan, sementara yang lain senang dengan perayaan Ostern dengan kelinci dan telurnya!
Coklat manis berbentuk kelinci  berkalung  lonceng emas menjadi bagian penting  perayaan yang  diadopsi dari kebiasaan purba. Telur ditiup isinya, digambari ornamen, digantung di sana-sini sebagai hiasan. Dua itu adalah simbol kesuburan. Katanya binatang yang jadi maskot majalah parno ini bisa hamil susulan sementara hamil yang pertama belum sempat  dilahirkan...
Keranjang-keranjang kecil yang dideko seperti sarang burung berisi susuatu yang manis-manis disembunyikan untuk kemudian dicari lagi, permainan yang cukup menjadi hiburan di kala cuaca tak menentu.
Mungkin karena begitu bervariasinya bulan ini, tak terasa berlalu dengan cepatnya!
Tahu-tahu sudah hampir  Mei ..sementara ada deadline sebuah kompetisi seni grafis yang layak diikuti berakhir tepat awal bulan depan yang tinggal 1 hari lagi....hah!!
sm

Saturday 5 March 2011

Kuburan

Yang hidup pasti nanti akan mati, tapi yang mati apa akan hidup? aku tak tahu..yang jelas yang telah mati masih akan terus menyita ruang dan waktu yang masih hidup!

Kuburan adalah tempat istirahat yang telah mati, selalu penuh dengan cerita misteri yang mengasyikan! Terutama bagi para penakut yang mencoba melawan ketakutannya sendiri atau pun yang sengaja membagi rasa takutnya ke orang lain demi mengurangi beban mental pengecut.

Kuburan di kota Paris sungguh berbeda!
Ada beberapa kompleks pekuburan yang bahkan telah jadi tujuan wisata, terutama sekali yang terdapat kijing-kijing, yang menyimpan abu atau tulang-belulang para tokoh yang tersohor seantero jagat.
Pere Lachaise dan Montparnasse adalah dua pemakaman yang sempat aku ziarahi tahun kemarin. Di depan pintu masuk pemakaman yang mempunyai jam besuk tertentu itu, terdapat papan nama permanen denah lokasi, yang akan memandu pengunjung menemukan kuburan sang tokoh dari masa lalu. Selain itu juga ada brosur saku yang bisa diperoleh di pos penjaga. Selanjutnya berjuang sendiri membacai nama-nama yang terpahat di batu nisan penuh nuansa seni berderet-deret rapi kuburan yang sejuk dan angker tapi tak menakutkan!

Sudah aku duga sebelumnya!
Kalau kijing yang satu ini pasti lebih ramai peziarahnya daripada yang lainnya.
Adalah makam pemuda flamboyan yang mati muda, 27 tahun, vokalis grup musik dari tahun 60-an, yang baru aku kenal musiknya ketika dimainkan band lokal di panggung penutupan ospek ISI tahun 1999.
Saat itu sebagai generasi yang terpontang-panting mengejar ketinggalan larinya om jaman modern selepas reformasi di tanah air, ku terpesona dengan musik aneh yang begitu menghipnotis! Tak pernah ku dengar sebelumnya musik yang begitu intensiv mengaduk-aduk batas antara kenyataan dan impian, tanpa tahu musik siapakah itu!!?
Setelah itu bertubi-tubi tanpa kendala masuk ke kepalaku, cerita-cerita tentang kehebatan band itu di masa lalu berikut dengan efek sampingnya.


Begitu mendalamnya di hati para fans, selalu digelar sebuah acara setiap tahun bertempat di sekeliling pusara pemuda yang mati gara-gara over dosis itu, semacam tahlilan tapi cara lain tentunya. Ada yang performance, musik, baca puisi, dan grafitti atau cuma ngobrol dan lain-lain. Demi mengurangi aksi vandalisme yang juga menimpa nisan-nisan yang lain, pihak yang berwajib telah menaruh pagar besi mengelingi pusara pentolan band The Doors itu.
Mungkin orang-orang yang ditanam di sekitar kuburan Jim Morrison akan merasa iri dan benci bahkan kalau masih bisa bersuara tentu akan protes!! hii...

Tapi image kuburan yang menegakkan bulu kuduk itu, lambat laun runtuh digerogoti oleh band kocak dari tanah air, dengan lagu hitnya lupa-lupa ingat!
Seorang kawan suatu ketika memakai t-shirt hitam kelam berhias band metal dari new york KISS!, siapa pun yang mengaku rocker, groupies atau generasi yang tumbuh di era 80an pasti mengenal grup band hard rock yang didirikan 1973 dengan personil yang selalu memakai bedak itu, tapi malang tak dapat ditolak oleh kawanku, ketika anaknya yang baru masuk SD berkomentar, lho kok bapak punya kaos band KUBURAN!!?...

Saturday 26 February 2011

Karet


Suatu siang terang yang dingin, melewati jalan sepi untuk menghindari keramaian kota wisata Köln, mata ini takjub dengan bercak-bercak putih mirip-mirip panu yang bertebaran di trotoar yang ternyata adalah bangkai permen karet! Sungguh mengerikan membayangkan betapa banyak ludah orang banyak yang telah memfosil di trotoar itu hiii..
Jalan searah itu, biasa dilewati mobil yang keluar dari rumah parkir, aku jadi kepikiran apakah setiap orang bermobil dan kebetulan lewat telah dengan sengaja meludah cuiih.. membuang gumpalan permen karet yang tak lagi manis dari rongga mulutnya di trotoar abu-abu yang tak ada PKL-nya itu, membangun sebuah monumen visual bau amis berbagai DNA.
Seorang teman dari Singapura mengaku bangga bahwa di negaranya ada larangan mengunyah permen karet di sembarang tempat, karena menyaksikan sendiri betapa jorok dan kotornya jika bahan lengket, lentur dan molor itu nempel di mana-mana pula sangat susah dibersihkan! Di kota Paris lah, dia merasa pertama kali sadar betapa berharganya aturan itu, karena gara-gara permen karet lah, kota yang sangat terkenal romantis itu adalah kota terjorok yang pernah dikunjunginya! Hah..

Bahan yang berasal dari tanaman yang hanya tumbuh di daerah tropis ini, selain untuk bikin produk senam muka dan industri ban mobil, yang paling penting menurutku adalah untuk bahan isolasi! Tidak bisa dibayangkan betapa susahnya jika tak ada karet, saluran air semakin rumit demi meminimalisir rembesan, tumpuan jembatan jadi tak stabil, semua serba kaku mudah patah, jendela-jendela rumah di eropa tak mampu menutup celah hawa musim dingin yang mematikan, desain mobil dan alat-alat modern lainnya tak akan menjadi seperti yang sekarang, dan slogan pegrafis tak lagi..keep on rolling! Heh..
Tapi tetap saja ingatan tentang karet melulu yang buruk saja, identik dengan sesuatu yang tak patut, misal pasal karet, peluru karet, pemakaman karet, jam karet, apalagi jika rambut terkena kejatuhan permen karet! Wah..
Ingatanku melesat pada karet gelang yang biasa untuk mengikat bungkusan nasi kucing di angkringan atau warung koboi, telah menjadi simbol tak resmi seberapa banyak makan lo! di jaman mahasiswa dulu, bahwa barang siapa yang mengenakan gelang karet banyak berarti telah mampu dan mengisi perutnya dengan teratur! Lebih jauh lagi ke tahun 80-an, adalah tokoh Lupus yang selalu mengunyah permen karet dan menggelembungkannya! cool dan keren abis..anak muda sekali!! Tokoh idola jaman itu berpotongan rambut jambul bagian depan, tipis samping hampir kelihatan kulit kepala, dan keliwir kecil bagian belakang! weeh... mirip intel yang tampil di TV berita kriminal!
Ketika brownsing tentang karet ini, aku ketemu Band Rock Progresif dari kota california, berjudul Djam Karet!! entah bagaimana asal muasalnya sehingga telah begitu terpesona dengan budaya kita yang sangat populer itu atau terilhami dengan lukisannya Salvador Dali!! PReeet...

Puih.... masih mending kalau leher kita panuan, pakai irisan laos dan joget miring, selesai!
Lha kalau jalanan dan trotoar sudah berkadas panu, teknologi negara pertama pun belum sanggup mengatasinya! Nah..



Friday 4 February 2011

Telinga



Kemarin, selesai sekolah ada yang berbeda dengan indera pendengaranku..
Sebelum turun tangga keluar, ku absen dulu ke toilet berkloset duduk yang biasa dipakai berdiri atau nangkring di atasnya, letaknya tepat berada di samping 2 lift yang telah banyak antrian. Setelah buang hajat kecil, ku setengah berlari melalui tangga yang sepi..lebih cepat pikirku daripada menunggu lift yang pasti penuh sesak..aku berharap masih dapat mencapai S-Bahn yang bertolak pada menit-menit itu, kalau tidak aku harus tunggu 20 menit lagi, itu pun tidak ada jalur bis yang melayani jalan ke rumah, kalaupun ada, bis jurusan kampung sebelah kanal, kanal yang berfungsi mengurangi kelebihan debit air Loisach mengalirkannya ke Isar agar kota tua dekat sungai itu tak kebanjiran.

Sampai di depan tangga turun menuju stasiun bawah tanah..sekitar 65 anak tangga!
ada ekskalatornya juga sih di sebelah kanan kiri untuk naik turun, tapi kalau jam-jam pulang kerja.. penunggang berderet penuh pula rotornya lambat bergerak..padahal S-Bahn sudah nge-tem! yang biasanya cuma 1-2 menit saja.... akhirnya terbanglah kedua kaki ini diantara 2 tangga turun mengejar waktu yang cuma 1 menit, sampai di bawah pas ketika titik-titik melingkar signal warna kuning kehijauan pada tombol untuk buka pintu sudah dibunuh bung masinis! Sementara itu kereta belum jalan juga mungkin tunggu signal dari pusat?!..sekarang cuma napas yang tersisa sambil mengumpat-ampit..scheiße! lirih tapi..karena tak sopan..


Ketika itu aku baru menyadari kalau suasana stasiun ini riuh rendah!
Suara derit mesin ekskalator yang tadi terlewati plus beban yang ditanggungnya yang seolah tak pernah berkurang.. sangat jelas menabuh kendang telingaku..
Bisik-bisik tetangga klesak-klesik bahasa multi kulti...tidak hanya deutsch!
Bunyi-bunyian yang kalau paham disebut bahasa itu memenuhi peron dengan 2 jalur kereta S-Bahn, arah Ost Bahnhof(stasiun timur)dan HauptBahnhof(stasiun utama).
Wuuussh.....desir angin es dari arah tangga menyapu sayap telinga.
Kresek-kresek..gesekan bahan plastik, favorit vegan yang menghindari segala produk dari hewan seperti, sepatu kulit, tas kulit, jaket kulit apalagi kulit macan yang nge-rock!!
Klontriing-kllontring..klothek-klothek...koin sen berjatuhan dari mesin tiket otomatis..
Kluthik..nut-nut..nut...koin masuk lobang, jari lincah pencet nomor pilihan..
Nggnng...ngggnn...blurk....makanan ringan dan botol minuman dari lemari otomatis..
Huu..uh..orang tua mencoba tetap tegar berdiri dari posisi duduknya..
krengkeet-kreekeeet..kursi logam bermotif saringan tahu mengucapkan selamat datang atau selamat jalan pada pantat-pantat yang semakin tepos kebanyakan duduk di kantor, sekolah, kasir, seminar, ruang konser, gedung film dan perpustakaan..
Denguung listrik ngiiiing...tanda S-Bahn yang seharusnya membawa aku cepat pulang, menyala dan ancang-ancang berlari keluar dari terowongan 65 tangga ini..
Gemuruh angin dan dengan mesin S-Bahn mengubur riuh rendah sementara.
Tiit..tiiit..tiiit..jegblheek! pintu S-Bahn dari peron sebelah sedang menutup diri..


Ah Scheißee!! kali ini terdengar keras dari mulut pemuda-pemudi gaya masa kini, celana ketat mau copot dengan menampakan celana tidurnya, sepatu kets berlidah yang sebenarnya tak mampu mengusir hawa dingin, jaket gombrong motif distro yang ng-urban.. gara-gara ketinggalan S-Bahn yang baru saja terdengar suara pintunya dari peron sebelah..
Ngeek-ngeek...ngik-ngook..masuk juga sampai ke bawah sini suara pengamen akordion di atas!
Klothak-klothek..klothak-klothek...anggun berwibawa sepatu jinjit wanita karier..
Blussshk...kruuech..tangan masuk kantong jaket mencari kehangatan..
Schroook-shrook...srek-srek..ibu pensiunan mengulik tempat sampah mencari botol yang bisa ditukar 25 sen, sementara hasil pemulungannya tetap di dalam plastik kresek besar berlogo supermarket diskon yang cukup besar dipegangnya dengan erat mungkin takut lupa.!
Kriing...nut-nut...sreeet..tangan menarik resleting mencari sumber bunyi..kemudian..hallo!!
Hahahahaha...entah kenapa..
Mbwuuush! deru angin datang lagi tanda S-Bahn mampir lagi..
Ngiiiiiiing.... jreeeck! S-Bahn berhenti..njjzzzhh.... mesin standby..
Srachk-srechkk, klothak-klthek, gludag-geluduk, orang-orang merangsek merapat kearah pintu kereta..dengan menyisakan sedikit jalan bagi penumpang yang mau turun..
Niit!...tombol bulat di tengah-tengah pintu warna kuning kehijau-hijauan menyala,
Yak! dengan sigap pula tangkas jari atau jempol orang yang berdiri paling depan menyentuhnya, dari dalam juga terdapat tombol serupa dan yang mau turun juga tak mau kalah cepat dari yang dari luar!
Neeeiit..wiuiih..blhrek..pintu membuka terbagi dua kearah menyamping...
Hsh-hsh-hshh....dengus napas memburu membelai pundak antrian..
habis turun naiklah yang baru..
Kreetch-kreeetch..lantai perlack warna abu elastis terinjak sepatu berbagai merek-ukuran..
Krusak-krusek... krengket-krengket..bag-bug..cit-ciiit...dringgg-halo!...duk-jes-dak jes..sess-sesss..jjjzzhhh..ah itu dari sesuatu yang ditancapkan ditelinga..
Klontreeng..sesuatu berbahan logam bagian tas bertabrakan dengan elemen interior S-Bahn yang sungguh modern didominasi warna milenium itu..
Niiit-niiit-nit....jeglherk..pintu menutup lagi, aku ikut rombongan S-Bahn ini karena nmenghabiskan waktu 20 menit lebih menarik di jantung kota Marien Platz!
Ngeeeeng...njzzhh.....ngiiiinnng....S-Bahn jalan lagi..
Gluk-gluk..glegh..sambungan rel mengaduh..
Nngiieeehck-nnngieehck..sambungan atau bordes gerbong bergoyang mencari keseimbangan...
Hahaha..hehehe..hihihi...gelak-tawa beberapa penumpang..tapi lebih banyak diam merenung mengerutkan dahinya.. sebagian menekuri lembaran koran, menelaah tulisan para jurnalis..
Wesh-weeesh..dari kaca terlihat dinding dengan motif deretan papan bekas begesting yang berlarian menjauh kebelakang..gerakan molekul mata tak sanggup mengkap detail-detailnya.
Jeritan serius anak kecil yang merajuk menggoda bapaknya yang saat itu menjadi ibu yang baik,
Dreeeickh.. tsck-tsck...turun dari kereta bayinya.
Blag-bug..lari menjajal seberapa perhatian bapaknya.
Hiihihihi...hehehe...mhhm...orang-orang lain pun tersenyum simpul menyaksikan sang bapak bingung mengatasi percobaan ini..


Beberapa kali ketika mau mendekati stasiun berikutnya, diperdengarkan oleh pak masinis rekaman suara perempuan yang menginformasikan dengan bahasa hoch deutsch bahwa sebentar lagi S-Bahn sampai di stasiun ini, terimakasih telah menggunakan S-Bahn ini, Lift ada di sebelah ini(untuk orang tua dan penyandang cacat atau yang mau cepat-cepat!), kemudian silahkan turun di pintu keluar sebelah sini....terima kasih!
Naaarrrcht.. jeglrechk...kereta berhenti aku ikut rombongan turun ke pusat keramain kota!
Hsh-hsh...shhhh..sssshhss....lemah gemulaiku di antara napas bergegas orang-orang..
Krik-kriiik....nguuuuhck....brahk..kaki ini menginjak ekskalator mengantar ke atas tanah..
sesampainya di atas semakin nyata sayup-sayup dari bawah..
Dang-dung..jreeng-jreeng...gedubrak-gedulk.. blesssh...pemain band amatiran sedang check sound!! jadi ingat masa muda dulu...hehe..

Ternyata hari itu di kota München digelar konferensi Sicherheit(keamanan)seluruh dunia!
Panggung darurat di depan Rathaus didirikan untuk berdemonstrasi menentang perang!
Di depan panggung telah banyak orang berkumpul, berfoto-foto, kasak-kusuk, polisi annti huru-hara bergerombol banyak sekali...aktivis membagi-bagikan koran dan selebaran, ada juga yang berjualan pin tanda rebelian, terdapat puluhan plakat yang memberitakan tentang korban perang dan perdagangan senjata! spanduk di atas panggung tertulis...Tentara Jerman keluar dari afghanistan!!!

aah..menyenangkan sore yang gelap berirama riuh rendah itu!!
Sesekali telinga ini juga harus dimanjakan...

s.m.

Saturday 1 January 2011

Tulisan telat hari bulan januari tahun masehi 2011 ini!


badan masih lemah tak mampu berdiri
sementara mata mengembara kesana-kemari
padahal sudah tidak pagi lagi
maklum tidur lewat dini hari
ikut perayaan tahun baru masehi
tetap saja kebiasaan mata bangun pagi
tak bisa membohongi diri sendiri

akhirnya juga ke kamar mandi
buang hajat tapi tak gosok gigi
naik ke atas untuk minum kopi
sarapan pagi dengan keju dan roti
rendang, sambal tak lupa nasi
sambil ngobrol sana-sini



lupa waktu telah lewat tengah hari
saatnya kehidupan normal kembali
antar teman ke halte bus 10 menit jalan kaki
sudah ada bis yang hampir pergi
tak biasanya, untung pak sopir baik hati
mundur lagi dan membuka pintu untuk teman kami



kembali seperti sediakala kampung ini
seperti kota mati tak berpenghuni
tak seorang pun yang berpapasan dengan kami
hanya sisa kertas dan jelaga amunisi
tersebar bangkai kembang api
di sana dan di sini
sebuah paradoks krisis ekonomi
berserakan di atas putih salju yang mengotori


ahh..kehidupan di sini
menyala hanya 5 menit kemarin dini hari
huh!