Thursday 25 July 2013

Hochsommer!

Temperatur di kota ini seperti yang selalu diharapkan, musim panas yang sempurna! Dengan kisaran suhu 24-34 derajat celcius. Sudah 2 minggu ini tak ada angin beku, kalau pun ada angin segar pula rasanya. Air di danau-danau mulai menghangat, cocok untuk acara mandi-mandian. Begitu pula upacara bakar-bakar daging serasa lebih nikmat dilakukan di luar rumah. Hampir setiap sore angin mengabarkan aroma gosong dari tetangga sedang bakar sapi dan sosis babi. Aromanya sungguh bikin lapar! apalagi kalau yang sekarang sedang puasa..

 Foto: So sieht unser Westpark im Sommer aus! <3

Foto: Costanze Groebmair

http://www.muenchen.de/sehenswuerdigkeiten/orte/120259.html#/

Berbusana pun sangatlah berbeda dengan beberapa minggu kemarin, sekarang hampir semua-muanya serba minim, seperti urusan celana yang bertugas menutupi 2 batang kaki sampai pusar, uniknya yang perempuan potongan celananya lebih pendek lagi daripada yang cowok.. seperti hanya pakai celana dalam saja kalau sekilas melihatnya.

 Foto: Endlich Freitag! 
Wo entspannt Ihr Euch nach dem Feierabend?

http://www.muenchen.de/themen/sommer.html

Foto: Katy Spichal

Karena suhunya memang benar-benar panas, bahkan lebih panas daripada di tanah air, bau keringat pun merebak di mana-mana. Di angkutan umum lebih-lebih, karena kalau pas jam sibuk, penumpangnya berdempet-dempetan, ujung-ujungnya aku yang berbadan standar selalu kebagian ketiak orang lain.. untung aku sudah pernah ikut ospek di ISI Yogyakarta jadi rasa mual tak muncul... hehe..

Selain main air dan bakar-bakar, kegiatan yang tak kalah pentingnya di musim panas ini adalah berjemur! di setiap taman dan pinggiran sungai terlihat orang-orang bergelimpangan seperti udang rebus!! sempat pas ikut-ikutan menikmati suasana musim panas di pinggiran sungai Isar ada rombongan FKK (Frei Körper Kultur alias nudis) yang dengan gagahnya baca buku sambil berdiri menghadang sinar ultraviolet. Seberang sungai Isar tersebut memang terkenal dengan teritorial kaum yang senang jalan-jalan kothar-kathur dan gondhal-gandhul menyandang tas punggung yang berisi baju dan celananya.

Begitu langkanya suasana musim panas yang benar-benar musim panas saat ini, tak membuat gembira satu teman yang juga kuliah di sini, kilahnya: dia sudah lebih dari 30 tahun melihat matahari jadi sudah bosan dan benci dengan panasnya sang surya.. haha.. tak pelak kemana-mana sekarang dia masih menenteng jaket, seperti layaknya berada di Indonesia raya. Kalau aku sih, mumpung bisa bercelana pendek dan hanya mengenakan oblong di luar rumah, momennya harus dihayati!!

salam kliprik!
(bahasa jermannya lengket karena keringat)


Wednesday 10 July 2013

Lidah di Perantauan

 Jauh dari kampung halaman adalah wajar jika lidah pun merasa kangen dengan rasa makanan daerah asal. Dulu sewaktu masih tanah asal rasa bawang goreng tak begitu suka, alasannya ada pahitnya sedikit. Bawang goreng kan itu biasanya untuk pelengkap mutlak soto dan sekitarnya.
Begitu sampai di perantauan yang dagang soto tak ada, jadi musti googling resep soto dan terpaksa jadi koki dadakan. Setelah soto matang, aroma bawang goreng pelengkap utama menu adalah wajib!

Sayangnya bawang goreng di toko asia bukan impor dari jawa melainkan negara asia lainnya yang hasil olahannya berbeda, sungguh berbeda karena satu bukan bawang merah melainkan bawang bombay, bahkan ada yang dicampur adonan jagung.


Akhirnya setelah googling resep soto giliran cara bikin bawang goreng yang ciamik. Ternyata untuk menghilangkan rasa pahit bawang merah, sebelum digoreng irisan brambang diredam dulu di air garam. Teknik menggorengnya pun harus hati-hati, karena begitu kandungan air di irisan bawang merah menguap, akan langsung cepat gosong.. jadi musti sering diaduk-aduk dan diangkat sebelum benar-benar menguning...
Akhirnya soto pun sukses plus dengan bawang merah asli! semua bikinan sendiri jelas rasanya enak sekali..

Sebagai camilan selesai menu utama adalah kacang garuda produksi pati yang diimpor oleh orientshop milik orang vietnam di München.

Lidah pun sedikit terobati rasa kangennya... maklum rasa makanan di sini ya ampuuunn DJ!

s.m




Saturday 1 June 2013

kerikil-kerikil tajam berguna

3 bulan lewat seperti sekejap mata!
kali ini dengan materi lama..

Ketika pertama kali lihat sesuatu di atas dan di bawah ini, aku selalu bertanya-tanya instalasi seni atau apakah itu? orang sini yang kukenal pun tak tahu persis apa dan untuk apa sebenarnya benda tersebut ada.. waah.. gimana nggak makin penasaran?
atau memang cuma rasa tamak untuk serba tahu yang bersemayam di otakku.. :)


kalau yang di atas ini, langsung bisa terbayangkan karena isinya banyak berceceran di sekitar boks tersebut, adalah tempat kerikil yang berguna untuk memecah licinnya air yang menjadi es di permukaan jalan, terutama untuk pejalan kaki, karena untuk jalan raya yang dilewati mobil ada methode tersendiri yakni memakai garam.. dengan menebarkan garam di jalan raya (mirip dengan proses memupuk sawah) es yang membikin licin jalan raya bisa mencair dan aman untuk roda-roda gila!

Batu kerikil hasil gilingan mesin yang berukuran 1-2 tersebut, disediakan untuk umum. Siapa pun boleh dan bisa untuk menggunakannya, tapi kalau musim dingin telah tiba. Ketika musim panas biasanya boks-boks tersebut dikunci gembok!!


 Untuk area yang lebih luas penggunaannya disediakan konstruksi seperti di atas, dengan begitu mobil-mobil trontong milik pemerintah kota yang bertugas menebar kerikil di jalan bisa memuat kerikil dari atas secara praktis.

Pekerjaan berlanjut ketika musim dingin selesai, mobil penyapu kerikil yang berserakan di trotoar meraung-raung, tak jarang dengan debu yang menyebalkan.

Semua diatas semakin membuktikan kalau musim dingin dan sekitarnya sangat mahal biayanya!


Monday 18 March 2013

Keep on rolling!

Horeee musim semi mulai mengintip! Dari jalan besar melihat ke balik pagar besi kampus ADBK, hari ini sudah nampak bunga-bunga tanah yang bertebaran di rerumputan, warnanya didominasi ungu dan putih, walaupun temperatur masih beku tapi bunga yang khas sebagai pembawa berita musim semi ini, tak akan layu karena katanya mereka punya sistem kekebalan khusus terhadap cuaca dingin.

Dari kejauhan masih tampak salju putih yang masih berserakan menunggu serangan terik sinar matahari yang akan datang melumat. Pepohonan masih kering kerontang tak berdaun, tak ada kerja fotosintesis, tapi sebentar lagi tidurnya segera dibangunkan oleh hangatnya mentari. Biasanya produksi daun akan cepat sekali begitu ada cahaya matahari, seperti disulap mendadak begitu banyak!

Ketika musim dingin mulai surut, kerja pun semakin semangat! masih melanjutkan eksplorasi teknik lithografie... Keep on rolling!!!

Apalagi belum selesai kerja sudah dapat hadiah 500 euro, uang palsu lithografie karya Agustin, mahasiswa program erasmus dari madrid. Si Agustin ini tidak lahir di bulan agustus dan sangat lancar berbahasa spanyol.. hehe..
Kami, meskipun ada kendala berbahasa, selain bahasa ibunya, dia masih patah-patah berkata inggris pun jerman, soal hadiah 500 euro tak salah pengertian.. haha..

Saturday 9 March 2013

menyambut oktoberfest!

Apa ku bilang.., tak terasa sekarang sudah mau pertengahan bulan maret!
padahal awal tahun ini mau lebih rajin, tapi janji tinggal janji..
Semester musim dingin sudah lewat pula, pameran Diplom atau Tugas Akhir di kampus ADBK München berlalu sudah, tapi musim dingin masih saja mengelayuti langit kota ini.

 Namun sebagian penduduk kota ini, terutama yang gencar berpromosi pariwisata, padahal musim semi saja masih malas menampakkan batang hidungnya, mereka sudah menghitung mundur pelaksanaan Oktoberfest. Telah kurang dari 200 hari katanya, pesta Bier yang setiap tahun pada akhir september menjadi atraksi tersendiri di kota ini. Pemabuk alias orang teler di mana-mana, terutama di arena sekitar Oktoberfest. Para pemulung pun berdatangan dari segala penjuru eropa mengumpulkan botol untuk dijadikan euro.

Walaupun masih dingin menggigit, yang penting tetap optimis maju ke depan, dan siap-siap untuk menghabiskan uang di tenda Bier yang spesial khusus dibuat untuk berpesta pora!berjingkrak-jingkrak di atas meja sambil ikuti suara penyanyi yang ya ampun brebegnya..
Sekali lagi kekecewaan karena kelewatan satu bulan tak membuatku patah arang, tetap semangat tak ada ruginya!
s.m.

Thursday 31 January 2013

waktu, semakin tua semakin berlari!


Tak terasa sudah lewat winter semester, pun hari ini adalah awal bulan kedua tahun ini..
Jah.. semakin tua semakin berlari rasanya waktu...
saatnya pula melunasi utang-utang, foto di atas adalah catatan penggunaan kertas di studio Lithographie, catatan yang mirip bon di warung itu dibuat sendiri oleh yang bersangkutan, nanti pada akhir semester pembayarannya, sistem kejujuran ternyata bisa berjalan!


Tampak dari luar gedung baru ADBK München ketika dingin masih mencekam! Di gedung itulah studio-studio berada, ada Lithographie, cetak tinggi, cetak dalam, fotografie, komputer, sablon, gambar model, teknik warna, dst..


Bukan mentang-mentang bulan februari, tapi ini hiasan yang umum pada oktober fest!
mungkin karena minggu ini cuaca di kota ini begitu cerahnya, bagi sedikit cahaya matahari tak ada salahnya.. berbagi cinta pada sesama juga tak ada kelirunya!

s.m.

Wednesday 23 January 2013

studio Lithographie

Setiap 2 kali seminggu berkunjunglah aku ke studio Lithographie. Dulu pas main ke FSRD ITB sempat lihat seniman "Dimas" (kala itu masih mahasiswa) lagi gosok-gosok batu litho.. wah aku nggak kepikiran bakalan mau kerja keras kayak gitu untuk berkarya. eh ternyata aku kena batunya juga.

 Inilah dia deretan butiran pasir, pemakaiannya mulai dari yang sebelah kiri yng paling kasar.

 Butir-butir pasir ditaburlah ke atas batu yang telah dibasahi. Yang perlu diingat perut kita harus diisi dulu sebelum mulai menggosok, biar kuat dan semangat olahraganya!

Batu versus batu adalah cara yang paling tradisonal menggosok batu sejak jamannya Alois Senefelder, sang penemu teknik cetak datar ini, sekitar 1796-1798 silam.

 Alat berat menanti percetakan.. ember hitam isi air biasa yang tidak bau (walaupun tulisannya probau), prinsip kerja cetak datar ini adalah karena air dan minyak memang tak bisa bersatu..

Selesai kerja keras gosok-gosok batu, angkat batu, cetak karya dengan mesin yang katanya punya daya tekan sekitar 5 ton, cuci mata dulu keluar jendela studio yang selalu penuh dengan batu ini..

s.m

Friday 18 January 2013

dalam sebuah Seminar

Mengenang peritiwa satu tahun yang lalu,  ketika aku masih kuliah sejarah seni di Universitas Trier. Pada sebuah seminar yang aku ikuti tentang Adolph Menzel, seniman jerman yang banyak membuat karya tentang industrialisasi dan kaisar Friedrich der Große, tokoh yang dianggap bisa menyatukan Jerman pada jamannya, yang kebetulan tahun itu juga diperingati 100 tahun kelahirannya, ada seorang Mahasiswi peserta Seminar, pas hari ulang tahun si kleiner Fritz bawa snack dengan bendera kertas kecil berlogo burung Adler hitam, mirip burung Garuda, yang ditancapkan di atasnya, sebagai menu pembuka seminar hari itu...
sehr süß!
Tapi sebenarnya si Friedrich der große ini lebih terkenal dengan program pertaniannya yaitu budidaya Kentang! sejak itu kentang menjadi makanan yang penting untuk orang jerman. Oleh karena itu pula si kaisar yang kontroversial ini disebut pula kaisar kentang. Di atas makamnya di Postdam selalu ditaruh butiran kentang untuk menghormati jasa beliau.
Bicara tentang Friedrich der Große tak bisa lepas dari seniman Adolph Menzel. Seniman yang sejak umur belia 12 tahun telah mampu mandiri menghidupi keluarganya dengan karya grafisnya.
s.m.

Saturday 12 January 2013

Hai Ahoi Halloooo..
Akhirnya saya kembali ke München lagi, setelah setahun mengembara di kota Karl Marx, Trier.
Tahun ini 2013, tahun yang menjanjikan..
: janji untuk rajin berkarya, janji rajin posting Blog, janji bikin sesuatu yang baru lagi...
Aah semoga semangat ini bukan hanya sekedar ngobor Blarak!
salam metal!
s.m