Saturday 27 March 2010

Tatort!!



Tatort,
dalam bahasa Indonesia artinya TKP (Tempat Kejadian Perkara).
Sebuah film serial kriminal televisi yang legendaris di Jerman.
Disiarkan hampir setiap hari setelah berita malam bergiliran di stasiun televisi pemerintah negara Jerman... ARD, ZDF, HR, BR, NDR, dan WDR.
Bertahannya serial krimi (biasa di sini disebut) yang masih setia memakai ilustrasi musik di awal dan di akhir cerita sejak tahun 70-an ini, menggambarkan bahwa orang Jerman sangat menggemari cerita kriminal!!
Tatort merupakan judul utama, setiap seri mempunyai sub judul sesuai masalah atau tema cerita. Settingnya berpindah dari kota ke kota seluruh negara Jerman, dengan pejabat komisaris setempat yang biasanya berperan sampai pensiun di kota tersebut atau dimatikan tokohnya dalam cerita. Setiap komisaris polisi di tiap kota digambarkan memiliki karakter yang khusus dengan masalah pribadi dalam kesehariannya sebagai manusia biasa.
Setiap seri selalu mengetengahkan tema yang aktual yang menjadi perhatian umum pada jaman ketika film dibuat. Mungkin karena inilah salah satu alasan serial ini bisa bertahan sampai sekarang selain juga sepanjang siarannya tak ada potongan iklan sama sekali.
Bahkan untuk orang yang tidak sempat mengikuti atau ketinggalan isu yang hangat bisa melihat serial Tatort terbaru sebagai tolok ukur, yang disiarkan pada hari minggu di stasiun ARD pukul 20.15 waktu setempat.
Namun serial krimi Tatort dan berbagai varian seri krimi lainnya mungkin akan membosankan untuk orang yang biasa menikmati film bikinan Hollywood, karena di dalamnya jarang sekali terlihat aksi-aksi luar biasa dari stuntman dan pelaku kejahatan pun selalu ditampilkan sebagai manusia biasa yang juga punya sifat baik. Tidak selalu hitam putih karakternya.
Alur cerita dibangun dengan dialog yang wajar tidak dibuat-buat, seolah tanpa perubahan emosi yang berarti bahkan ketika film sudah selesai untuk yang tidak mengikuti akan tidak terasa sama sekali endingnya.
Kalau anda penggemar cerita detektif seperti Hercule Poirot-nya Agatha Christy atau Lima Sekawan-nya Enid Blyton...serial Tatort tentu akan menjadi candu anda berikutnya.
So...Belum lengkap rasanya jika anda ke Jerman belum pernah lihat serial televisi yang satu ini....hehe....

Thursday 18 March 2010

Frühling Signal!


Sudah 2 hari ini matahari berbaik hati memberi signal frühling atau musim semi telah di depan mata. Suasana ceria menjadi pemandangan di mana-mana sepanjang 2x 24 jam terakhir ini. Bunga schnee glockchen muncul di beberapa tempat yang secara intensif menangkap cahaya kehidupan dewa RA di jaman Mesir tempo dulu.
Di München sudah mulai terlihat perempuan yang melenggang dengan rok mini tanpa stocking dalam suhu yang belum terlalu panas sebenarnya...mungkin hari ini maksimal baru 13 derajat celcius. Mungkin mereka ingin segera menanggalkan perlengkapan musim dingin, yang berat menggelayut di badan selama hampir 4 bulan kemarin yang mungkin telah mengganggu pertumbuhan tulang belakang bagi yang masih dalam masa pertumbuhan, sedikit demi sedikit tapi pasti datang waktunya bagi semua itu berada di sudut paling belakang lemari pakaian, sepatu boot yang kaku dan juga tidak ringan segera disimpan di rak yang jauh dari jangkauan dan berganti dengan pantovel atau sepatu sejenis yang pendek so tidak butuh kaos kaki tebal lagi.
Hidup berasa lebih ringan, lebih ringan dari udara yang kering sekalipun, kehidupan berbunga-bunga dalam arti sebenarnya di alam raya.
Beragam burung semakin banyak saja jumlahnya, mereka bebas berkicau tanpa takut ditangkap dan digoreng makhluk omnivora homo sapiens yang beradab. Bahkan bukannya menangkap dan menggoreng burung-burung itu manusia di sini malah berbaik hati memberi asupan bergizi, segumpal biji-bijian yang digantungkan di pohon-pohon yang ranting dahannya masih menampakkan dasyatnya musim dingin yang diharapkan segera jauh pergi ke utara.
Terang benderangnya matahari rasa-rasanya melebihi sinar yang jatuh menimpa setiap hari di khatuliswa, walaupun begitu tetap saja masih berserakan salju seperti bercak-bercak panu sisa musim dingin di tempat yang terbayang.
Seperti jamur panu di alam tropika, kejadian hari kemarin sungguh merusak suasana....
rupanya masih ada orang yang goblok dan kurang kerjaan di desa kecil yang damai bersih rapi dari negara sopan- kata untuk bangsa eropa di jaman kolonial ini, mereka yang tolol itu merusak kaca spion mobil yang di parkir di depan rumah.
Di sini pemandangan mobil berderet-deret terparkir di jalan depan rumah adalah lumrah dan biasa saja.
Naja manusia memang makhluk yang susah diprediksi perilakunya..

Monday 15 March 2010

Grüß Gott!!



Seperti di mana pun juga dalam satu negara setiap kota pasti berbeda karakter budaya dan bahasanya. Di München sendiri ada perbedaan yang sangat mencolok antara pusat kota yang jantungnya berada di Marien Platz dengan daerah pelosok pedesaannya.
Dalam sebuah tulisan di majalah Merian diibaratkan jauhnya sama dengan bumi dan bulan perbedaan itu!!

Logat bahasa Jerman di München apalagi di dusun-dusun terpencilnya, kalau boleh dianalogikan, sama dengan bahasa cilacap dalam bahasa Jawa, atau juga bahasa Jawa medhok dalam bahasa Indonesia Jakarta.
Seperti orang cilacap yang merantau ke kota lain misalnya, sebisa mungkin dialek tidak boleh nampak jikalau sedang berkomunikasi dengan orang yang berasal dari daerah lain, bahkan seperti juga dengan istilah jawa kowek untuk bahasa jawa yang sangat kasar dan seolah-olah melambangkan sebuah peradaban gunung yang jauh dari peradaban dan hampir selalu jadi bahan tertawaan, di München ada istilah logat Bayerisch, diambil dari nama daerah Bayern atau Bavaria yang terletak di selatan, dekat pegunungan Alpen. Lagi-lagi cocok benar dengan stereotip budaya gunung di Indonesia.
Bahasa bayerisch bukan hanya terdengar beda sekali dengan höhe Deutsch yang baku tapi memang ada beberapa kata yang tidak dipakai dalam bahasa Jerman baku. Sementara itu bahasa Jerman yang tinggi-terjemahan dari höhe Deutsch, berasal dari daerah Niedersachsen di bagian utara, yang terkenal daerah Hannover dan sekitarnya.

Jadi jangan dikira kalau di Jerman cuma ada satu bahasa Jerman, banyak faset-faset variannya.
Persoalan berbahasa ini tetap bangsa kita yang paling kaya di dunia cieee...dengan 300 bahasa daerah yang berbeda-beda dan bertingkat-tingkat levelnya namun tetap bisa saling berkomunikasi karena semua mengakui bahwa ada bahasa yang cuma satu untuk seluruh Indonesia.....Hebat kan...siapa lagi kalau bukan pemuda angkatan 28 yang punya inisiatif!!
Tapi perlu diberi penghormatan juga siapa yang telah menginspirasi angkatan muda kala itu...

sm





Wednesday 10 March 2010

Baca untuk Tahu!!


Tahu bahasa Jermannya adalah Tofu yang mengambil langsung dari bahasa Jepang.
Makanan yang aslinya bernama Tauhu dari Cina sejak 2200 sebelum masehi ini sudah begitu membumi di rakyat Indonesia. Bahkan saking terbiasanya orang mencecap nikmatnya makanan fermentasi sari kedelai ini, ketika dia berada di daerah yang tidak ada tahu-nya, rasa kangen di lidah itu melebihi perasaan rindu kampung halaman.
Beruntung sekali sekarang untuk orang Indonesia yang kebetulan tinggal di München, mereka tidak perlu lagi harus pergi jauh-jauh ke negera kecil bekas ndoro toeannya di jaman kolonial selama 3,5 abad tempoh doeloe, di mana tahu-tahu sudah sejak lama diproduksi, dipasarkan dan dikonsumsi.
Dugaanku besar kemungkinan orang Indonesia dari jadulah yang membawanya ke kerajaan Belanda, entah suku atau keturunan mana yang telah diangkut oleh penguasa waktu itu untuk jadi tenaga kerja hingga berkampung halaman di Niederland sejak bearabad silam. Karena bisa dilihat di salah satu kemasannya ada yang masih menuliskan nama Tahoe, kata tahu dalam ejaan orde lama Suwandi sebelum EYD diberlakukan orde baru.
Sekarang asal kita masuk toko Asia di München, yang rata-rata milik orang vietnam pasti bisa dibeli itu tahu dari berbagai jenis. Untuk jenis tahu segar tanpa kemasan selalu disetor hari jumat. Untuk harga tentulah standar harga di sini, satu potong tahu sekitar 8x13x6cm harganya 1,2 Euro, bisa hitung sindiri kan jika 1 euro sekitar 12 ribu rupiah.
Selain tahu yang sudah gampang didapat di semua toko Asia, ada juga makanan dari bahan kedelai yang ini memang asli dari budaya Indonesia, namun untuk yang satu ini rasanya tidak atau belum seenak tahu yang hampir tidak ada bedanya dengan yang ada di Indonesia. Ialah Tempe atau Tempeh, yang dulu sempat dianggap ndesit dan tidak bergizi, bikin loyo..ingat slogan generasi tempe yang digembar-gemborkan di masa Soekarno untuk menggambarkan sebuah generasi yang ringkih....padahal setelah dikaji secara serius terbukti yang sebaliknyalah kenyataannya.

Harapanku semoga saja nanti setelah pulang, tahu yang di Indonesia masih seenak yang dulu dan tidak mengandung pengawet mayat lagi. Juga orang-orang di Indonesia semakin senang membaca jadi tahu dan paham kalau pemakaian formalin dan bahan-bahan kimia lainnya sebagai pengawet makanan adalah sangat berbahaya!!! dan sebaliknya akan lebih banyak bahan-bahan yang alami, bio, organik diproduksi yang pasti lebih sehat dan aman dikonsumsi..

Terpenting lagi kacang kedelai bahan baku tahu dan tempe tidak lagi diimpor dari negara yang yang tidak mempunyai budaya makan tahu-tempe melainkan panen dari sawah-kebun sendiri.

sm





Saturday 6 March 2010

Pinakothek der Moderne


Pinakothek der Moderne, originally uploaded by Sri Maryanto.

Kalau hari ini hari minggu,
nggak masalah cuaca bagus atau sebaliknya,
ada uang di kantong minimal 1 euro,
suka seni, desain atau sekedar cuci mata,
dan kebetulan anda sedang ada di kota München,
sebaiknya kunjungi tempat ini...
karena kalau hari biasa tiket masuk lebih mahal, bisa 6 kali lipat.
Kata orang hari minggu adalah hari istirahat, senang-senang, piknik, menyenangkan pikiran dan perasaan, yang bukan orang buta tentu juga penglihatan..

Untuk yang tidak biasa jalan kaki sebaiknya warming up dulu untuk menghindari cedera otot karena ada 3 buah Pinakothek (die alte, die neue, der moderne) yang luasnya minta ampun!! tapi kalau memaksa ngebut apresiasinya bisa kelar juga tiga-tiganya.
Untuk yang benci jalan jauh alias juga olahraga tapi masih ingin menikmati karya-karya bagus bermutu dari seniman kelas ikan paus, jangan khawatir disewakan kursi lipat kecil, ringan ditenteng selama mencoba memahami makna karya...seni..rupa....


Hari minggu di kota München tempat belanja lebensmittel tutup semua!! yang buka cuma pom bensin, jadi percuma kalau hari itu digunakan untuk nimbun bbm, mahal!!


Beraneka ragam museum berserakan rapi di kota München, sebuah kebijakan yang bijak dari penguasa kota untuk mendorong warganya guna memanfaatkan hari minggu dengan rekreasi rohani murah ketika ritme survival disimpan sampai hari senin besoknya....

Bagi anda yang kebetulan sedang tidak berada di München, bisa ikut menikmatinya di akun flickr-ku sampai terjadi sebuah kebetulan itu.

salam budaya