Saturday 5 March 2011

Kuburan

Yang hidup pasti nanti akan mati, tapi yang mati apa akan hidup? aku tak tahu..yang jelas yang telah mati masih akan terus menyita ruang dan waktu yang masih hidup!

Kuburan adalah tempat istirahat yang telah mati, selalu penuh dengan cerita misteri yang mengasyikan! Terutama bagi para penakut yang mencoba melawan ketakutannya sendiri atau pun yang sengaja membagi rasa takutnya ke orang lain demi mengurangi beban mental pengecut.

Kuburan di kota Paris sungguh berbeda!
Ada beberapa kompleks pekuburan yang bahkan telah jadi tujuan wisata, terutama sekali yang terdapat kijing-kijing, yang menyimpan abu atau tulang-belulang para tokoh yang tersohor seantero jagat.
Pere Lachaise dan Montparnasse adalah dua pemakaman yang sempat aku ziarahi tahun kemarin. Di depan pintu masuk pemakaman yang mempunyai jam besuk tertentu itu, terdapat papan nama permanen denah lokasi, yang akan memandu pengunjung menemukan kuburan sang tokoh dari masa lalu. Selain itu juga ada brosur saku yang bisa diperoleh di pos penjaga. Selanjutnya berjuang sendiri membacai nama-nama yang terpahat di batu nisan penuh nuansa seni berderet-deret rapi kuburan yang sejuk dan angker tapi tak menakutkan!

Sudah aku duga sebelumnya!
Kalau kijing yang satu ini pasti lebih ramai peziarahnya daripada yang lainnya.
Adalah makam pemuda flamboyan yang mati muda, 27 tahun, vokalis grup musik dari tahun 60-an, yang baru aku kenal musiknya ketika dimainkan band lokal di panggung penutupan ospek ISI tahun 1999.
Saat itu sebagai generasi yang terpontang-panting mengejar ketinggalan larinya om jaman modern selepas reformasi di tanah air, ku terpesona dengan musik aneh yang begitu menghipnotis! Tak pernah ku dengar sebelumnya musik yang begitu intensiv mengaduk-aduk batas antara kenyataan dan impian, tanpa tahu musik siapakah itu!!?
Setelah itu bertubi-tubi tanpa kendala masuk ke kepalaku, cerita-cerita tentang kehebatan band itu di masa lalu berikut dengan efek sampingnya.


Begitu mendalamnya di hati para fans, selalu digelar sebuah acara setiap tahun bertempat di sekeliling pusara pemuda yang mati gara-gara over dosis itu, semacam tahlilan tapi cara lain tentunya. Ada yang performance, musik, baca puisi, dan grafitti atau cuma ngobrol dan lain-lain. Demi mengurangi aksi vandalisme yang juga menimpa nisan-nisan yang lain, pihak yang berwajib telah menaruh pagar besi mengelingi pusara pentolan band The Doors itu.
Mungkin orang-orang yang ditanam di sekitar kuburan Jim Morrison akan merasa iri dan benci bahkan kalau masih bisa bersuara tentu akan protes!! hii...

Tapi image kuburan yang menegakkan bulu kuduk itu, lambat laun runtuh digerogoti oleh band kocak dari tanah air, dengan lagu hitnya lupa-lupa ingat!
Seorang kawan suatu ketika memakai t-shirt hitam kelam berhias band metal dari new york KISS!, siapa pun yang mengaku rocker, groupies atau generasi yang tumbuh di era 80an pasti mengenal grup band hard rock yang didirikan 1973 dengan personil yang selalu memakai bedak itu, tapi malang tak dapat ditolak oleh kawanku, ketika anaknya yang baru masuk SD berkomentar, lho kok bapak punya kaos band KUBURAN!!?...

No comments:

Post a Comment