Thursday 18 March 2010

Frühling Signal!


Sudah 2 hari ini matahari berbaik hati memberi signal frühling atau musim semi telah di depan mata. Suasana ceria menjadi pemandangan di mana-mana sepanjang 2x 24 jam terakhir ini. Bunga schnee glockchen muncul di beberapa tempat yang secara intensif menangkap cahaya kehidupan dewa RA di jaman Mesir tempo dulu.
Di München sudah mulai terlihat perempuan yang melenggang dengan rok mini tanpa stocking dalam suhu yang belum terlalu panas sebenarnya...mungkin hari ini maksimal baru 13 derajat celcius. Mungkin mereka ingin segera menanggalkan perlengkapan musim dingin, yang berat menggelayut di badan selama hampir 4 bulan kemarin yang mungkin telah mengganggu pertumbuhan tulang belakang bagi yang masih dalam masa pertumbuhan, sedikit demi sedikit tapi pasti datang waktunya bagi semua itu berada di sudut paling belakang lemari pakaian, sepatu boot yang kaku dan juga tidak ringan segera disimpan di rak yang jauh dari jangkauan dan berganti dengan pantovel atau sepatu sejenis yang pendek so tidak butuh kaos kaki tebal lagi.
Hidup berasa lebih ringan, lebih ringan dari udara yang kering sekalipun, kehidupan berbunga-bunga dalam arti sebenarnya di alam raya.
Beragam burung semakin banyak saja jumlahnya, mereka bebas berkicau tanpa takut ditangkap dan digoreng makhluk omnivora homo sapiens yang beradab. Bahkan bukannya menangkap dan menggoreng burung-burung itu manusia di sini malah berbaik hati memberi asupan bergizi, segumpal biji-bijian yang digantungkan di pohon-pohon yang ranting dahannya masih menampakkan dasyatnya musim dingin yang diharapkan segera jauh pergi ke utara.
Terang benderangnya matahari rasa-rasanya melebihi sinar yang jatuh menimpa setiap hari di khatuliswa, walaupun begitu tetap saja masih berserakan salju seperti bercak-bercak panu sisa musim dingin di tempat yang terbayang.
Seperti jamur panu di alam tropika, kejadian hari kemarin sungguh merusak suasana....
rupanya masih ada orang yang goblok dan kurang kerjaan di desa kecil yang damai bersih rapi dari negara sopan- kata untuk bangsa eropa di jaman kolonial ini, mereka yang tolol itu merusak kaca spion mobil yang di parkir di depan rumah.
Di sini pemandangan mobil berderet-deret terparkir di jalan depan rumah adalah lumrah dan biasa saja.
Naja manusia memang makhluk yang susah diprediksi perilakunya..

No comments:

Post a Comment